Home Home Fadilah Besar, Kenapa Kita Tidak Tertarik?

Fadilah Besar, Kenapa Kita Tidak Tertarik?

469
3

Cibarusah – Dalam keseharian terkadang kita mendapatkan informasi promo dari toko-toko baik yang online atau pun offline. Menyikapi informasi tersebut ada yang tertarik ada yang tidak tertarik. Namun pada akhirnya ketika kita melihat sahabat kita yang dia mengambil promo tersebut, kita merasa menyesal.

Kasus seperti ini sering kita jumpai bahkan kitalah pelakunya. Lalu apakah tergerak hati kita ketika kita merasakan penyesalan? Kita bergegas mempersiapkan diri ketika ada kesempatan yang kedua?

Sahabat sekalian, Ramadhan dengan begitu banyaknya faidah di dalamnya yang tidak bisa didapatkan di bulan lainnya, tentunya ini adalah kesempatan emas untuk kita agar bisa menggapai keutamaan tanpa bersusah payah.

Semisal dalam sebuah hadits Nabi SAW menyampaikan:

عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ أَبِي أَوْفَى الْأَسْلَمِيِّ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ” نَوْمُ الصَّائِمِ عِبَادَةٌ، وَصَمْتُهُ تَسْبِيحٌ، وَدُعَاؤُهُ مُسْتَجَابٌ، وَعَمَلُهُ مُضَاعَفٌ “.

Artinya: “Abdullah bin Abi Aufa Al Aslami radhiyallahu ‘anhu berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Tidurnya orang puasa adalah ibadah, diamnya adalah tasbih, doanya dikabulkan dan amalannya dilipatkan (pahalanya-pent).”

Dari hadits tersebut kita bisa fahami betapa besarnya fadilah yang Allah persiapkan di bulan Ramadhan.

Apakah kita tidak tertarik? Tentunya kita tertarik dengan fadilah besar. Buktinya dalam setiap do’a kita tutup dengan harapan kebaikan di dunia dan di akhirat.

Setidaknya ada 3 hal yang bisa menjadikan kita tergerak dan semangat dalam memaksimalkan ibadah. Sebagaimana dalam kitab taisirul kholaq dijelaskan, yaitu:

Pertama, sadar diri kita adalah hamba yang lemah. Dengan kesadaran akan lemahnya diri ini, keasadaran akan tidak mampunya diri ini akan menghadirkan semangat dalam ibadah memohan dikuatkan dalam menggapai setiap kesempatan yang Allah hadirkan.

Kedua, sadar akan ni’mat yang Allah berikan. Dengan sadar akan ni’mat yang Allah berikan, maka akan tumbuh rasa syukur dalam diri kita. Bentuk syukur yang terbaik adalah menjaga amanah yang telah dititipkan oleh Sang Pemberi Ni’mat. Maka ketika ada kesempatan dengan fadilah besar, kita akan memaksimalkannya meraihnya.

Ketiga, sadar diri bahwa diri ini tidak abadi pasti akan mati. Kesadaran akan ketidak abadian akan menghadirkan kita persiapan diri dalam menyambut kematian. Sehingga siapkah kita ketika ajal menjemput kita minim amal?

Saudara sekalian, semoga ini bermanfaat. Mari kita maksimalkan diri raih sebanyak kita mampu untuk menggapai Ridlo Illahi.

Semoga Ramadhan tahun ini lebih baik dari Ramadhan sebelumnya.

 

wallahu a’lam

Ust. Amar Firmansyah,S.Pd.I
Wkl. Sekretaris DMI Kec. Cibarusah
Pengajar di SDN Kecamatan Cibarusah

3 COMMENTS

  1. Jadikan ramadhan tahun ini penuh dengan kebaikan,keberkahan,dan keridoan Allah SWT.
    Semoga kita semua diberikan kekuatan,kesehatan untuk menjalankan ibadah puasa ditahun ini

    DMI Cibarusah ,,,

Leave a Reply to Rojuhas Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here