Home Home Adab-adab di Mesjid

Adab-adab di Mesjid

500
2

ADABUL MASAJID (ADAB DI MASJID-MASJID)

Masjid-masjid adalah rumah-rumah Allah, barang siapa menggantungkan hatinya di dalamnya, maka Allah menaunginya di dalam naungan-Nya di hari kiamat, maka dituntut untuk :

  • Berjalan menuju masjid dengan perasaan rindu yang disertai tenang dan sikap waqar (tenang dan santai)
  • Memasuki masjid dengan mendahulukan kaki kanan, disertai kebersihan kedua sandal (yang diletakkan) di luar masjid
  • Berdoa ketika memasuki masjid :
    اَللّٰهُمَّ افْتَحْ لِيْ اَبْوَابَ رَحْمَتِكَ

    Ya Allah, bukakanlah untukku pintu-pintu rohmat-Mu

  • Melaksanakan sholat tahiyatul masjid (sholat untuk menghormat kepada msjid)
  • Mengucapkan salam meskipun masjid-masjid tersepikan dari manusia (mengucapkan salam meskipun tidak ada orang di dalam masjid), karena sesungguhnya (di dalamnya) tidaklah tersepikan dari golongan jin dan malaikat
  • Duduk dengan niat taqarrub (mendekatkan diri) dan muraqabah (merasa bahwa dirinya diawasi Allah SWT) kepada Allah Yang Maha Luhur
  • Memperbanyak dzikir kepada-Nya
  • Menahan diri dari syahwat-syahwat (keinginan-keinginan)
  • Menjauhi permusuhan
  • Tidak berpindah dari tempatnya kecuali karena sebuah hajat
  • Tidak mencari barang yang hilang
  • Tidak mengeraskan suaranya di hadapan orang-orang yang sholat
  • Tidak berjalan di depan orang-orang yang sholat
  • Tidak tersibukkan dengan suatu kegiatan
  • Tidak membicarakan perkataan ahli dunia agar ia selamat dari ancaman yang datang di dalam sabda Nabi SAW :
    يَأْتِيْ فِيْ اٰخِرِ الزَّمَانِ نَاسٌ مِنْ اُمَّتِيْ، يَأْتُوْنَ الْمَسَاجِدَ يَقْعُدُوْنَ فِيْهَا حَلَقًا حَلَقًا، ذِكْرُهُمُ الدُّنْيَا وَحُبُّ الدُّنْيَا، لَا تُجَالِسُوْنَهُمْ فَلَيْسَ لِلّٰهِ بِهِمْ حَاجَةٌ

    Akan datang di akhir zaman orang-orang dari umatku, mereka mendatangi masjid-masjid sambil duduk di dalamnya secara kelompok-kelompok, mereka menutur (membicarakan) dunia dan cinta dunia. Janganlah kamu semua menemani duduk mereka, maka tidak hajat (alasan) bagi Allah atas mereka (untuk mendapatkan siksa-Nya“.

  • Tatkala dia ingin keluar, maka dituntut darinya untuk mengawali dengan kaki kiri dan meletakkannya di atas punggung sandalnya, kemudian kaki kanannya memakai (sandal) pada kali pertamanya.
  • Dan hendaklah dia berdoa ketika keluar :
    اَللّٰهُمَّ اِنِّيْ اَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ

    Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu (untuk memperoleh) anugerah-Mu“.

Nabi SAW bersabda (Hadits Qudsi) :

قَالَ اللّٰهُ تَعَالٰى : اِنَّ بُيُوْتِيْ فِي الْاَرْضِ مَسَاجِدٌ وَاِنَّ زُوَّارِيْ فِيْهَا عُمَّارُهَا، فَطُوْبٰى لِعَبْدٍ تَطَهَّرَ فِيْ بَيْتِيْ ثُمَّ زَارَنِيْ فِيْ بَيْتِيْ، فَحَقٌّ عَلٰى الْمَزُوْرِ اَنْ يُكْرِمَ زَائُرَهُ

Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya rumah-rumah-Ku di dunia adalah masjid-masjid dan orang-orang yang mengunjungi-Ku adalah orang-orang yang meramaikan masjid. Maka sangatlah beruntung bagi seorang hamba yang mau bersuci (untuk datang) di dalam rumah-Ku, kemudian dia mengunjungi-Ku di rumah-Ku. Maka hak (sepatutnya) bagi Dzat yang dikunjungi untuk memuliakan orang yang mengunjungi-Nya”“.

Dari Sahabat Anas bin Malik ra :

مَنْ اَسْرَجَ فِيْ مَسْجِدٍ سِرَاجًا لَمْ تَزَلِ الْمَلَائِكَةُ وَحَمَلَةُ الْعَرْشِ تَسْتَغْفِرُ لَهُ مَا دَامَ فِيْ ذٰلِكَ الْمَسْجِدِ ضَوْئُهُ

Barang siapa yang menyalakan lampu di dalam masjid, maka tiada henti-hentinya para malaikat dan malaikat Hamalatur Arsy (penyangga Arsy) memohonkan ampun kepadanya selama sinarnya masih ada di dalam masjid itu“.

sumber : Kajian Gus Faiz

2 COMMENTS

Leave a Reply to Redaksi DMI Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here